Apple vs Google
![]() |
Kalau
diperhatikan, dunia ini mengalami kemajuan karena persaingan; baik itu
persaingan usaha, antar negara ataupun persaingan bersenjata alias
perang. Tidak heran negara yang maju, terkadang adalah negara yang
berhasil membuat persaingan sehat dalam kehidupan masyarakatnya atau
mereka yang sering berperang.
Saat
ini ada 'peperangan' sehat yang sedang terjadi adalah antara Apple vs
Android di Indonesia. Ini merupakan persaingan platform mobile belaka
dan kebetulan saya sudah cukup sering melihat hal ini, contohnya perang
antara yang closed platform vs open platform beberapa tahun lalu antara
Windows dan Linux; apakah Linux masih ada? entahlah. Kenapa open
platform cenderung kalah? karena open platform cenderung tidak bisa
dilakukan pengintegrasian hulu dan hilir serta pencapaian economies of
scale. Bingung? sabar ya, saya coba jelaskan satu per satu, namun
sebenarnya ada perang yang lebih besar dibaliknya yang sedikit orang
menyadari yaitu perang besar antara Apple vs Google. Kebetulan 29 Juni
tepat 5 tahun lalu, pertama kali iPhone diluncurkan dan saatnya melihat
kebelakang apa saja yang terjadi sejak saat itu.
Hal
ini berarti menyatukan proses yang berhubungan; menjadi satu kesatuan
dalam proses yang tidak terpisah. masih ingat jaman windows dulu?
windows memenangkan pertarungan OS dengan pengintegrasion internet
explorer dan bundle pembelian komputer, namun sayangnya windows tidak
pernah masuk ke business manufaktur hardware pada jaman itu, hanya
sebatas kolaborasi dengan manufaktur lain, selain itu windows juga
bekerja sama dengan produsen chipset dan video card; intinya
pemuktahiran Windows selalu hampir berbarengan dengan spec hardware yang
lebih tinggi, sehingga menciptakan permintaan terhadap produk tersebut.
Contoh simplenya, apakah windows 7 sekarang bisa dibuka menggunakan
Pentium II? atau malah pakai video card keluaran 3 tahun lalu?. Nah
logika yang sama juga berlaku di Apple vs Android. Android
semata hanya operating system yang digunakan hampir oleh 400 merk
handset diseluruh dunia, hanya platform belaka! Dia tidak bisa
diintegrasikan karena memang produknya berbentuk softaware saja.
Sebaliknya, Apple melakukan integrasi dengan gadget yang mereka buat,
contohnya dengan iCloud seluruh product Apple seakan-akan mempunyai 1
content saja, anda memotret dengan iPhone, foto yang sama juga ada di
iPad dan Mac anda. Seakan-akan iOS tersebut menjadi semacam 'bahasa'
untuk menyatukan berbagai alat keluaran Apple, belum lagi integrasi
iTunes dengan Apple TV, anda beli content kemudian bisa ditampilkan
melalui Apple TV, nah dengan melakukan ini potensi Apple tentunya lebih
besar daripada potensi Android yang hanya hidup dari mobile platform
Economies
of scale adalah konsep jangka panjang, dimana peningkatan output akan
mengurangi biaya produksi. Nah bayangkan anda apps developer untuk
android, untuk memastikan apps anda jalan dengan baik ada ratusan
handset yang harus anda coba, ada ratusan bugs yang harus anda perbaiki,
dan mungkin ada ratusan spec yang anda harus pertimbangkan, kenapa?
karena Android platform terbuka yang bisa digunakan oleh siapa saja
sehingga ada ratusan produsen yang kini menggunakan platform ini.
Kemudian bandingkan dengan Apple, anda hanya butuh test minimal di 1
iPhone saja. Sehingga apps developer cenderung lebih efisien untuk
develop apps di Apple dulu. malah statistik menunjukan 7 dari 10 Apps baru dikembangkan untuk Apple,
baru kemudian ketika terbukti sukses dia akan roll out ke android
platform. sehingga Apple akan selalu mempunyai keuntungan
kompetitif sebagai yang pertama dalam penyediaan applikasi muktahir di
dunia mobile. Ingat applikasi seperti layaknya darah dalam dunia
mobility, lihat saja RIM, hanya bermodalkan BBM selama bertahun-tahun
akhirnya mati perlahan di tahun ini. Contoh apps yang dikembangkan dulu
di Apple dan kemudian di roll out misalnya, Instagram baru di 2012 ini
di roll out ke Android setelah sukses besar di Apple (malah sampai
dibeli oleh Facebook) kemudian Flipboard, applikasi ini demikian populer
karena mampu menyajikan personalize news ke penggunanya, akhirnya di
roll out ke android hanya di bulan Juni 2012 ini. Dan masih banyak lagi
contohnya
Terus,
apa sih hubungan Android ini dengan Google? kenapa mesti panjang
dibahas dulu baru masuk ke Apple vs Google? karena trend mobile internet
di estimasikan mengalahkan desktop internet di 2015 ini, coba lihat
grafik dibawah
![]() |
Mobile internet diprediksi mengalahkan desktop internet di 2015 |
di
2007, Apple hanya 4% market share Global, setahun kemudian dia tumbuh 4
kali lipat menjadi 17% dan di tahun 2009 naik hingga menjadi 18%, dari
trend ini sangat menakutkan karena cepat atau lambat Apple akan menjadi
market share paling besar, malah report dari Net application sudah menunjukan Apple market (termasuk tablet) share diatas 50%
Nah
sekarang bayangkan skenario ini, bagaimana kalau tiba-tiba Apple
memutuskan untuk menggunakan search engine sendiri (bukan Google) atau
GPSmap selain googlemap atau applikasi lain diluar Google apa yang
terjadi? Google pasti akan kehilangan sumber pendapatan total hingga 25%
(ingat akses internet di 2015 adalah 50% mobile dan setengahnya melalui
Apple atau total internet mobility sekitar 25% dari Apple device).
Kemudian, apa respon logis dari Google? atau bahasa kerennya bagaimana Google mencapai Nash Equilibrium?
Tentunya dengan memastikan akses ke google terjamin, yaitu dengan
memiliki mobility access sendiri dan riding the growth of mobile
browsing. Inilah yang mendasari kenapa Google membeli Android di tahun
2005. It was a strategic move to guarantee its survival. Nah bagaimana
progress termuktahir dari Google? ini beberapa sepak terjangnya yang mendukung strategy yang disebutkan misalnya Agustus 2011 - Google melakukan akuisisi terhadap Motorola,
dipandang penting karena Google untuk pertama kali terjun langsung ke
bisnis mobile phone, kenapa dipilihnya motorola? banyak spekulasi yang
beredar karena Motorola memiliki sekitar 17,000 paten yang berhubungan
dengan mobility, bisa digunakan untuk keuntungan strategisnya di
kemudian hari, lalu di Juni 2012 - Google me-launch Google Chrome web browser untuk Apple, launch Nexus 7 table
tablet dan Google Now yang konon head to head dengan iOS6 Apple, dan
masih banyak lagi move Google diharapkan untuk menjamin mobility access
mereka
Sekarang
bagaimana Nash Equilibrium dari sisi Apple? Bayangkan anda salah satu
anggota board of directors mereka dan mengetahui bahwa langkah logis
yang diambil oleh Google adalah masuk ke mobile, maka adalah sangat
penting Apple memiliki access sendiri ke hal yang paling crucial di
Google, yaitu search engine, akses ini mewakili 96% pendapatan google,
karena hanya dengan mengambil porsi ini Apple mendapatkan akses potensi
pendapatan sebesar USD10 Miliar, angka yang luar biasa besar!
Bagaimana
Apple melakukannya? ini adalah langkah yang paling ditunggu, pasti akan
banyak kejutan dan inovasi baru, indikasi tersebut misalnya terbaca
melalui pengumuman launch iOS 6. Untuk pertama kali publik terbayang
bagaimana nantinya Apple dapat 'membunuh' google (klik disini untuk mengetahui detail).
Bayangkan kemungkinan yang bisa diberikan oleh Apple dalam hal adword
(iklan dengan menargetkan kata kunci tertentu, yang kini di dominasi
oleh google) kini bisa diintegrasikan dengan Apple's device, anda search
untuk tempat makan malam yang enak di daerah jakarta, kemudian Apple
device menampilkannya di peta dan memandu pengguna ke tempat tersebut
melalui tampilan navigasi dan dalam perjalanan menuju ke tempat makan
tersebut pop up tempat makan lain yang memasang iklan di Apple.
Bayangkan semua akses
ini tanpa melalui google sehingga traffic ke google berkurang dan tentu
juga pemasukan melalui iklannya, pada akhirnya ancaman untuk Google
Sekitar 20 tahun dari sekarang salah satu dari 2 kemungkinan ini akan terjadi, kita lupa apa itu google (sama dengan kita lupa apa itu Open Text, Infoseek atau Snap) atau handset yang kita gunakan sesuatu bernama Google dan lupa sama sekali dengan iPhone, iPad (sama seperti kita lupa dengan siapa itu Nokia 3110 atau Ericsson atau Nokia pisang).
Sekitar 20 tahun dari sekarang salah satu dari 2 kemungkinan ini akan terjadi, kita lupa apa itu google (sama dengan kita lupa apa itu Open Text, Infoseek atau Snap) atau handset yang kita gunakan sesuatu bernama Google dan lupa sama sekali dengan iPhone, iPad (sama seperti kita lupa dengan siapa itu Nokia 3110 atau Ericsson atau Nokia pisang).
Until
that day arrives, worth every bite to see each other move, because this
is war of the century but without any weapons that definitely shape our
future world
Apa langkah selanjutnya dari Apple dan Google?
Sekarang semua strategy dari
masing-masing pemain sudah diketahui dan sudah dilaksanakan, maka
sekarang adalah saat yang logis bagi keduanya untuk segera memasuki
pasar di developing dan emerging coutries salah satunya adalah
Indonesia. Google sudah masuk dan setup business di negara Indonesia
sejak 2011 lalu merekrut lengkap marketing team dan juga set up
infrastrukturnya, namun apple baru melakukan persiapan di tahun 2012
ini, ada rumor bahwa apple melakukan recruitment untuk posisi HR manager.
Selain itu China dan India belum disentuh sama sekali oleh Apple,
sehingga dari potensi pertumbuhan Apple jelas terlihat lebih besar
dibanding Google. Apapun bentuk 'perangnya' dimasa depan, kita yang di
Indonesia akan mengalaminya langsung
0 komentar:
Posting Komentar