Apple vs Google

Senin, 08 Oktober 2012

Apple vs Google


Kalau diperhatikan, dunia ini mengalami kemajuan karena persaingan; baik itu persaingan usaha, antar negara ataupun persaingan bersenjata alias perang. Tidak heran negara yang maju, terkadang adalah negara yang berhasil membuat persaingan sehat dalam kehidupan masyarakatnya atau mereka yang sering berperang.
Saat ini ada 'peperangan' sehat yang sedang terjadi adalah antara Apple vs Android di Indonesia. Ini merupakan persaingan platform mobile belaka dan kebetulan saya sudah cukup sering melihat hal ini, contohnya perang antara yang closed platform vs open platform beberapa tahun lalu antara Windows dan Linux;  apakah Linux masih ada? entahlah. Kenapa open platform cenderung kalah? karena open platform cenderung tidak bisa dilakukan pengintegrasian hulu dan hilir serta pencapaian economies of scale. Bingung? sabar ya, saya coba jelaskan satu per satu, namun sebenarnya ada perang yang lebih besar dibaliknya yang sedikit orang menyadari yaitu perang besar antara Apple vs Google. Kebetulan 29 Juni tepat 5 tahun lalu, pertama kali iPhone diluncurkan dan saatnya melihat kebelakang apa saja yang terjadi sejak saat itu.
Hal ini berarti menyatukan proses yang berhubungan; menjadi satu kesatuan dalam proses yang tidak terpisah. masih ingat jaman windows dulu? windows memenangkan pertarungan OS dengan pengintegrasion internet explorer dan bundle pembelian komputer, namun sayangnya windows tidak pernah masuk ke business manufaktur hardware pada jaman itu, hanya sebatas kolaborasi dengan manufaktur lain, selain itu windows juga bekerja sama dengan produsen chipset dan video card; intinya pemuktahiran Windows selalu hampir berbarengan dengan spec hardware yang lebih tinggi, sehingga menciptakan permintaan terhadap produk tersebut. Contoh simplenya, apakah windows 7 sekarang bisa dibuka menggunakan Pentium II? atau malah pakai video card keluaran 3 tahun lalu?. Nah logika yang sama juga berlaku di Apple vs Android. Android semata hanya operating system yang digunakan hampir oleh 400 merk handset diseluruh dunia, hanya platform belaka! Dia tidak bisa diintegrasikan karena memang produknya berbentuk softaware saja. Sebaliknya, Apple melakukan integrasi dengan gadget yang mereka buat, contohnya dengan iCloud seluruh product Apple seakan-akan mempunyai 1 content saja, anda memotret dengan iPhone, foto yang sama juga ada di iPad dan Mac anda. Seakan-akan iOS tersebut menjadi semacam 'bahasa' untuk menyatukan berbagai alat keluaran Apple, belum lagi integrasi iTunes dengan Apple TV, anda beli content kemudian bisa ditampilkan melalui Apple TV, nah dengan melakukan ini potensi Apple tentunya lebih besar daripada potensi Android yang hanya hidup dari mobile platform
Economies of scale adalah konsep jangka panjang, dimana peningkatan output akan mengurangi biaya produksi. Nah bayangkan anda apps developer untuk android, untuk memastikan apps anda jalan dengan baik ada ratusan handset yang harus anda coba, ada ratusan bugs yang harus anda perbaiki, dan mungkin ada ratusan spec yang anda harus pertimbangkan, kenapa? karena Android platform terbuka yang bisa digunakan oleh siapa saja sehingga ada ratusan produsen yang kini menggunakan platform ini. Kemudian bandingkan dengan Apple, anda hanya butuh test minimal di 1 iPhone saja. Sehingga apps developer cenderung lebih efisien untuk develop apps di Apple dulu. malah statistik menunjukan 7 dari 10 Apps baru dikembangkan untuk Apple, baru kemudian ketika terbukti sukses dia akan roll out ke android platform. sehingga Apple akan selalu mempunyai keuntungan kompetitif sebagai yang pertama dalam penyediaan applikasi muktahir di dunia mobile. Ingat applikasi seperti layaknya darah dalam dunia mobility, lihat saja RIM, hanya bermodalkan BBM selama bertahun-tahun akhirnya mati perlahan di tahun ini. Contoh apps yang dikembangkan dulu di Apple dan kemudian di roll out misalnya, Instagram baru di 2012 ini di roll out ke Android setelah sukses besar di Apple (malah sampai dibeli oleh Facebook) kemudian Flipboard, applikasi ini demikian populer karena mampu menyajikan personalize news ke penggunanya, akhirnya di roll out ke android hanya di bulan Juni 2012 ini. Dan masih banyak lagi contohnya
Terus, apa sih hubungan Android ini dengan Google? kenapa mesti panjang dibahas dulu baru masuk ke Apple vs Google? karena trend mobile internet di estimasikan mengalahkan desktop internet di 2015 ini, coba lihat grafik dibawah

Mobile internet diprediksi mengalahkan desktop internet di 2015 
Memang kenapa kalau mobile internet lebih maju daripada desktop internet? KECUALI mobile devicenya cluttered (tidak di dominasi handset tertentu) maka google tidak akan terancam, namun lihat fakta dibawah ini
di 2007, Apple hanya 4% market share Global, setahun kemudian dia tumbuh 4 kali lipat menjadi 17% dan di tahun 2009 naik hingga menjadi 18%, dari trend ini sangat menakutkan karena cepat atau lambat Apple akan menjadi market share paling besar, malah report dari Net application sudah menunjukan Apple market (termasuk tablet) share diatas 50%
Nah sekarang bayangkan skenario ini, bagaimana kalau tiba-tiba Apple memutuskan untuk menggunakan search engine sendiri (bukan Google) atau GPSmap selain googlemap atau applikasi lain diluar Google apa yang terjadi? Google pasti akan kehilangan sumber pendapatan total hingga 25% (ingat akses internet di 2015 adalah 50% mobile dan setengahnya melalui Apple atau total internet mobility sekitar 25% dari Apple device).
Kemudian, apa respon logis dari Google? atau bahasa kerennya bagaimana Google mencapai Nash Equilibrium? Tentunya dengan memastikan akses ke google terjamin, yaitu dengan memiliki mobility access sendiri dan riding the growth of mobile browsing. Inilah yang mendasari kenapa Google membeli Android di tahun 2005. It was a strategic move to guarantee its survival. Nah bagaimana progress termuktahir dari Google? ini beberapa sepak terjangnya yang mendukung strategy yang disebutkan misalnya Agustus 2011 - Google melakukan akuisisi terhadap Motorola, dipandang penting karena Google untuk pertama kali terjun langsung ke bisnis mobile phone, kenapa dipilihnya motorola? banyak spekulasi yang beredar karena Motorola memiliki sekitar 17,000 paten yang berhubungan dengan mobility, bisa digunakan untuk keuntungan strategisnya di kemudian hari, lalu di Juni 2012 - Google me-launch Google Chrome web browser untuk Apple, launch Nexus 7 table tablet dan Google Now yang konon head to head dengan iOS6 Apple, dan masih banyak lagi move Google diharapkan untuk menjamin mobility access mereka


Sekarang bagaimana Nash Equilibrium dari sisi Apple? Bayangkan anda salah satu anggota board of directors mereka dan mengetahui bahwa langkah logis yang diambil oleh Google adalah masuk ke mobile, maka adalah sangat penting Apple memiliki access sendiri ke hal yang paling crucial di Google, yaitu search engine, akses ini mewakili 96% pendapatan google, karena hanya dengan mengambil porsi ini Apple mendapatkan akses potensi pendapatan sebesar USD10 Miliar, angka yang luar biasa besar!
Bagaimana Apple melakukannya? ini adalah langkah yang paling ditunggu, pasti akan banyak kejutan dan inovasi baru, indikasi tersebut misalnya terbaca melalui pengumuman launch iOS 6. Untuk pertama kali publik terbayang bagaimana nantinya Apple dapat 'membunuh' google (klik disini untuk mengetahui detail). Bayangkan kemungkinan yang bisa diberikan oleh Apple dalam hal adword (iklan dengan menargetkan kata kunci tertentu, yang kini di dominasi oleh google) kini bisa diintegrasikan dengan Apple's device, anda search untuk tempat makan malam yang enak di daerah jakarta, kemudian Apple device menampilkannya di peta dan memandu pengguna ke tempat tersebut melalui tampilan navigasi dan dalam perjalanan menuju ke tempat makan tersebut pop up tempat makan lain yang memasang iklan di Apple. Bayangkan semua akses ini tanpa melalui google sehingga traffic ke google berkurang dan tentu juga pemasukan melalui iklannya, pada akhirnya ancaman untuk Google 

Sekitar 20 tahun dari sekarang salah satu dari 2 kemungkinan ini akan terjadi, kita lupa apa itu google (sama dengan kita lupa apa itu Open Text, Infoseek atau Snap) atau handset yang kita gunakan sesuatu bernama Google dan lupa sama sekali dengan iPhone, iPad (sama seperti kita lupa dengan siapa itu Nokia 3110 atau Ericsson atau Nokia pisang).
Until that day arrives, worth every bite to see each other move, because this is war of the century but without any weapons that definitely shape our future world
Apa langkah selanjutnya dari Apple dan Google?
Sekarang semua strategy dari masing-masing pemain sudah diketahui dan sudah dilaksanakan, maka sekarang adalah saat yang logis bagi keduanya untuk segera memasuki pasar di developing dan emerging coutries salah satunya adalah Indonesia. Google sudah masuk dan setup business di negara Indonesia sejak 2011 lalu merekrut lengkap marketing team dan juga set up infrastrukturnya, namun apple baru melakukan persiapan di tahun 2012 ini, ada rumor bahwa apple melakukan recruitment untuk posisi HR manager. Selain itu China dan India belum disentuh sama sekali oleh Apple, sehingga dari potensi pertumbuhan Apple jelas terlihat lebih besar dibanding Google. Apapun bentuk 'perangnya' dimasa depan, kita yang di Indonesia akan mengalaminya langsung

0 komentar:

Posting Komentar