skip to main |
skip to sidebar
Rencana kenaikan enam jenis pajak daerah dan perluasan empat pajak lainnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta, tak terlepas dari desakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Desakan wakil rakyat ini dinilai sangat tidak masuk akal di tengah kondisi rakyat tengah terpuruk. Apalagi dalam waktu tak lama lagi pemerintah juga akan menaikkan tarif dasar listrik (TDL). Di mana keberpihakan Dewan kepada rakyat?
Desakan Dewan agar Pemprov DKI segera menaikkan pajak itu dinilai sangat melukai hati rakyat yang memilihnya. Seharusnya, sebagai wakil rakyat, mereka lebih mengutamakan kepentingan rakyat. Bukan sebaliknya, yang justru terkesan menindas rakyat. Karena itu, wajar jika masyarakagt dan kalangan dunia usaha langsung bereksi keras menolak rencana kenaikan sejumlah tarif pajak tersebut. Reaksi pertama datang dari kalangan pengusaha rekreasi dan hiburan umum, sebab di sektor ini kabarnya akan terkena kenaikan cukup signifikan, yakni kenaikan mencapai 75 persen dari sebelumnya.
Apalagi di sektor ini, belum lama ini, juga terhantan oleh kenaikan pajak minuman beralkohol yang kenaikannya mencapai 300 persen. Menurut Ketua Perhimpunan Pengusaha Rekreasi dan Hiburan Umum DKI Jakarta Adrian Maelite, usulan kenaikkan enam pajak daerah tersebut harus dikaji kembali karena prosentase kenaikannyasangat tidak masuk akal ."Ini bisa mengancam kelangsungan hidup usaha di industri hiburan. Jadi sebaiknya memang dipertimbangkan besaran kenaikannya. "Apapun alasannya, kami tetap akan menolak rencana kenaikan pajak usulan Balegda DPRD DKI itu," kata dia.
Seharusnya, kata dia, sebelum Balegda DPRD DKI memutuskan untuk mengusulkankenaikan pajak hiburan, para pengusaha atau stakeholder ha-rus diajak bicara terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi sektor usaha tersebut di lapangan.
Ketua Asosiasi pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan rencana kenaikkan sejumlah pajak daerah itu tidak tepat dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, kalangan pengusaha juga akan dibebani kenaikan tarif dasar listrik TDL yang rencananya akan diterapkan mulai 1 Juli 2010. Apalagi, lanjutnya, daya beli masyarakat juga sedang turun.
Budi Handoko, warga Ialan Kramat Raya, Jakarta Pusat, menambahkan sebagai wakil rakyat, DPRD seharusnya cerdas dalam memberikan usulan kepada Pemprov DKI. Seharus-nya dalam kondisi seperti ini, efisiensi dan perbaikan kinerja aparat pajak yang terlebih dahulu diutamakan untuk dibenahi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa uang pajak yang dipungut dari rakyat selama ini banyak yang bocor dimakan oleh pejabat dan para aparat pajak.
Contoh teranyar adalah kasus penggelapan pajak oleh pegawai pajak pusat Gayus Tambunan. Padahal, di negeri ini masih banyak Gayus lain yang bergentayangan menggerogoti uang rakyat. Dan hal itu disi nyalir juga terjadi di Pemprov DKI Jakarta. "Seharusnya im dulu yang dibereskan, jangan hanya karena ingin meningkatkan PAD, rakyat yang diperas. Itu bukan solusi yang tepat,"
Kesimpulan: Seiring berjalanya waktu, rupanya para Wakil Rakyat memang semakin acuh dan cenderung lalai dalam melaksanakan tugasnya sebagai "Wakil Rakyat". Terbukti dengan adanya berbagai macam kasus yang sering dikeluhkan oleh masyarakat, terutama masalah pajak, karena pajak & hasil pajak merupakan seseuatu hal yang memang menjadi topik dan merupakan salah satu kewajiban yang menuntu rakyat harus mematuhinya.Namun, para Anggota Dewan malah menjadikan hal yang satu ini sebagai "Lahan" untuk menambah pundi-pundinya.terbukti dengan adanya kasus hangat yang menghebohkan yang melibatkan nama Gayus Tambunan. yang tidak tanggung2 menghabiskan uang rakyat untuk kepentingan pribadinya. hal seperti ini harus diperhatikan secara tegas, agar kelak para wakil rakyat menyadari tugasnya sebagai "Pengayom" masyarakat, bukan sebagai "Penjilat"
Sumber : Koran Sindo edisi 5-10-2011
Tidak berlakunya Keadilan di mata para "Wakil Rakyat"
Sabtu, 07 Mei 2011
Rencana kenaikan enam jenis pajak daerah dan perluasan empat pajak lainnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta, tak terlepas dari desakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Desakan wakil rakyat ini dinilai sangat tidak masuk akal di tengah kondisi rakyat tengah terpuruk. Apalagi dalam waktu tak lama lagi pemerintah juga akan menaikkan tarif dasar listrik (TDL). Di mana keberpihakan Dewan kepada rakyat?
Desakan Dewan agar Pemprov DKI segera menaikkan pajak itu dinilai sangat melukai hati rakyat yang memilihnya. Seharusnya, sebagai wakil rakyat, mereka lebih mengutamakan kepentingan rakyat. Bukan sebaliknya, yang justru terkesan menindas rakyat. Karena itu, wajar jika masyarakagt dan kalangan dunia usaha langsung bereksi keras menolak rencana kenaikan sejumlah tarif pajak tersebut. Reaksi pertama datang dari kalangan pengusaha rekreasi dan hiburan umum, sebab di sektor ini kabarnya akan terkena kenaikan cukup signifikan, yakni kenaikan mencapai 75 persen dari sebelumnya.
Apalagi di sektor ini, belum lama ini, juga terhantan oleh kenaikan pajak minuman beralkohol yang kenaikannya mencapai 300 persen. Menurut Ketua Perhimpunan Pengusaha Rekreasi dan Hiburan Umum DKI Jakarta Adrian Maelite, usulan kenaikkan enam pajak daerah tersebut harus dikaji kembali karena prosentase kenaikannyasangat tidak masuk akal ."Ini bisa mengancam kelangsungan hidup usaha di industri hiburan. Jadi sebaiknya memang dipertimbangkan besaran kenaikannya. "Apapun alasannya, kami tetap akan menolak rencana kenaikan pajak usulan Balegda DPRD DKI itu," kata dia.
Seharusnya, kata dia, sebelum Balegda DPRD DKI memutuskan untuk mengusulkankenaikan pajak hiburan, para pengusaha atau stakeholder ha-rus diajak bicara terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi sektor usaha tersebut di lapangan.
Ketua Asosiasi pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan rencana kenaikkan sejumlah pajak daerah itu tidak tepat dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, kalangan pengusaha juga akan dibebani kenaikan tarif dasar listrik TDL yang rencananya akan diterapkan mulai 1 Juli 2010. Apalagi, lanjutnya, daya beli masyarakat juga sedang turun.
Budi Handoko, warga Ialan Kramat Raya, Jakarta Pusat, menambahkan sebagai wakil rakyat, DPRD seharusnya cerdas dalam memberikan usulan kepada Pemprov DKI. Seharus-nya dalam kondisi seperti ini, efisiensi dan perbaikan kinerja aparat pajak yang terlebih dahulu diutamakan untuk dibenahi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa uang pajak yang dipungut dari rakyat selama ini banyak yang bocor dimakan oleh pejabat dan para aparat pajak.
Contoh teranyar adalah kasus penggelapan pajak oleh pegawai pajak pusat Gayus Tambunan. Padahal, di negeri ini masih banyak Gayus lain yang bergentayangan menggerogoti uang rakyat. Dan hal itu disi nyalir juga terjadi di Pemprov DKI Jakarta. "Seharusnya im dulu yang dibereskan, jangan hanya karena ingin meningkatkan PAD, rakyat yang diperas. Itu bukan solusi yang tepat,"
Kesimpulan: Seiring berjalanya waktu, rupanya para Wakil Rakyat memang semakin acuh dan cenderung lalai dalam melaksanakan tugasnya sebagai "Wakil Rakyat". Terbukti dengan adanya berbagai macam kasus yang sering dikeluhkan oleh masyarakat, terutama masalah pajak, karena pajak & hasil pajak merupakan seseuatu hal yang memang menjadi topik dan merupakan salah satu kewajiban yang menuntu rakyat harus mematuhinya.Namun, para Anggota Dewan malah menjadikan hal yang satu ini sebagai "Lahan" untuk menambah pundi-pundinya.terbukti dengan adanya kasus hangat yang menghebohkan yang melibatkan nama Gayus Tambunan. yang tidak tanggung2 menghabiskan uang rakyat untuk kepentingan pribadinya. hal seperti ini harus diperhatikan secara tegas, agar kelak para wakil rakyat menyadari tugasnya sebagai "Pengayom" masyarakat, bukan sebagai "Penjilat"
Sumber : Koran Sindo edisi 5-10-2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Followers
Blog Archive
Popular
-
Perbedaan grafis secara umum Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk meny...
-
Terlahir dengan nama Paul Brandon Gilbert pada 6 November 1966 di Illinois, Nama Paul Melambung kejajaran para dewa gitar dengan bergab...
-
Rock and roll mulai muncul sebagai gaya baru dalam bermusik di Amerika pada akhir tahun 1940-an sebagai percabangan musik country dan weste...
-
Pada kali ini saya ingin mengutarakan pendapat saya tentang situs dari Universitas Gunadarma, Bermacam macam situs yang memang ditujukan...
-
Rocker mana yang tidak kenal dengan denganya?? Namanya begitu terkenal di seluruh dunia semenjak mengorbit bersama salah satu grup band pa...
-
Sepanjang masa kemerdekaannya, bangsa Indonesia telah mencoba menerapkan bermacam-macam demokrasi. Hingga tahun 1959, dijalankan suatu prak...
-
Peran Penting Yang Memegang Perkembangan Fashion Di Indonesia Dalam sejarah belakangan ini kita mendengar berita tentang fas...
-
Tanggung jawab tak hanya perlu diperkenalkan dan diajarkan, namun juga perlu ditanamkan kepada anak. Nilai ini perlu diajarkan dan ditan...
-
Saat ini internet sudah menjadi media massa yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan mahasiswa. Seiring dengan perkembangan pengguna maup...
-
Industri musik di Indonesia pada saat ini bisa dikatakan sedang mengalami "Penurunan Kreatifitas". Jika kita menengok sebentar...
Games
Review
| © 2010 Welcome To The Heaven's Drive |Blogger Template by BloggerTheme
0 komentar:
Posting Komentar